Perdebatan antara Mata dan Hati

Jika mata disebut sebagai penuntun, maka hati dapat disebut sebagai penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan, sementara hati memiliki kenikmatan pencapaian. Dalam hasra dan keinginan, mata dan hati adalah sepasang sekutu yang dekat. Tapi ketika keduanya terperosok kedalam kesulitan, maka keduanya akan saling menghujat satu sama lain.
Hati akan berkata kepada mata, “kaulah yang telah menyeretku kea rah kehancuran, dank au juga telah memerosokkan aku kedalam lubang penyesalan hanya karena sedikit pandangan yang kau lakukan. Kau lepaskan pandanganmu ketaman-taman itu, dank au cari kesembuhan dari pandangan kesakitan. Kau sengaja menentang firman Zat yang MahaBijaksana. “katakanlah kepada orang orang mukmin untuk menjaga pandangan….” (QS. An-Nur : 30) dan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, “pandangan mata adalah salah satu anak panah beracun diantara sekian banyak anak panah iblis,. Barangsiapa menundukkan pandangannya dari kecantikan seorang wanita , niscaya ALLAH akan melimpahkan pahala padanya sehingga ia akan menemukan kelezatan pahala itu didalam hatinya”.. (HR. Ahmad)


Umar Ibn Syabbah berkata, bahwa dia mendapatkan hadist dari Abdullah Ibn Yunus, dari Anbasah Ibn Abdurrahman Al-Qurasyi, dari Abu Hasan Al-Madani, dari Ali Ibn Abi Thalib r.a yang berkata bahwa Rasulullah shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “pandangan seorang laki-laki terhadap kecantikan mata adalah salah satu anak panah beracun diantara sekian banyak anak panah iblis. Barangsiapa menolak semua itu, maka ALLAH akan menganugerahkan kepadanya ibadah yang terasa menyenangkan baginya”.. (HR. Hakim dan Tirmidzi)
Jadi, adakah yang lebih tercela dibandingkan seseorang yang telah memanah sahabatnya sendiri dengan anak panah beracun? Ataukah anda tidak juga mengetahui bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih berbahaya bagi manusia dibandingkan mata dan lidah?? Adakah kehancuran yang lebih parah dibandingkan kehancuran yang disebabkan oleh kedua anggota tubuh itu?? Adakah kebinasaan yang lebih besar dibandingkan kebinasaan yang disebabkan oleh keduanya??..
Demi ALLAH, berapa banyak kehancuran yang telah disebabkan oleh mereka berdua??.. dan berapa banyak kebinasaan yang mereka sebabkan??..
Barangsiapa ingin meraih hidup yang bahagia dan hidup mulia, hendaklah menjaga pandangan dan ucapannya agar dapat terhindar dari marahabaya karena bahaya selalu bersembunyi dibalik ucapan dan pandangan mata.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam sang ash-Shiddiq Al-Mashduq telah menyatakan, bahwa mata dapat berbuat zina dan keduanya merupakan biang keladi terjadinya zina farji. Karena keduanyalah yang telah menuntun dan memicu terjadinya perzinahan.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang pandangan yang  tidak disengaja dan ternyata beliau memerintahkan orang yang bertanya kepada beliau itu untuk segera memalingkan pandangannya agar ia dapat terhindar dari bahaya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga pernah berkata kepada sepupu dan sekaligus menantu beliau, Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib karamallahu wajhah untuk memperingatkan Ali r.a akan bahaya fitnah dan penyesalan mendalam yang dapat ditimbulkan oleh pandangan mata. Beliau bersabda, “janganlah kau iringi pandangan (pertama) dengan pandangan (kedua)”..
Pernahkah anda mendengar ucapan para cendekiawan yang mengatakan bahwa barangsiapa yang mengumbar pandangannya pasti akan lelahlah jiwanya; barangispa yang banyak melirik, maka pasti akan banyak menyesal akan hilang waktunya dan akan panjang penderitaannya..
Seorang pujangga berkata :

Hai mataku, kau berdua berenak-enak dengan pandangan
Kau berdua telah memasukkan kepahitan ke dalam hatiku
Hai mataku, berhentilah mengganggu hatiku karena
Amatlah zalim kau berdua bersekongkol membunuh hati yang Satu

Setelah mendengar apa yang dikatakan hati, matapun menjawab, “kau telah berbuat aniaya terhadapku dari awal hingga akhir! Kau timpakan kepadaku dosa lahir dan batin. Padahal, aku tak lebih dari sekedar utusanmu yang selalu menyeru ke arahmu dan menunjukkan jalan kepadamu.
Jika kau utus seorang penunjuk kea rah yang kau
Inginkan tapi lalu kau huja ia, maka zalimlah kau
Engkau adalah raja yang kupatuhi, dan kami berdua adalah prajurit bawahanmu. Dengan kebutuhanmu kau menaikkan aku keatas kuda kurir, lalu kau ancam aku jika aku gagal.
Kalau saja engkau memerintahkanku untuk menutup pintuku atau menurunkan hijabku, aku pasti akan mendengar dan menaati perintahmu itu. Ketika kau sedang menggembala ditengah sabana, kau perintahkan aku untuk berburu ke tepat yang kau sendiri takut akan semua jebakan dan perangkapnya. Tapi karena sedemikian rapatnya perangkap itu mengurungmu, maka kau pun jatuh kedalam perangkap. Maka jadilah kau tawanan setelah sebelumnya kau adalah penguasa, dan kau pun menjadi budak setelah sebelumnya kau adalah seorang raja”.
Demikianlah adanya karena sang penghulu alam semesta baginda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda, “sesungguhnya didalam tubuh terdapat segumpal daging yang jika ia baik, maka baik pulalah seluruh tubuh; dan jika Ia rusak, maka rusak pulalah seluruh tubuh, ketahuilah bahwa segumpah daging itu adalah hati” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
Mata lalu melanjutkan kata-katanya kepada hati, “jadi jika kau mendapat anugerah penglihatan, aka kau tentu tahu bahwa kerusakan semua rakyatmu adalah karena kerusakan pada dirimu, dan jika semua rakyatmu benar, maka semua itu adalah disebabkan karenamu . tapi, kau justru merusak dirimu sendiri sehingga rakyatmu pun ikut rusak, dank au kemudian melempar tanggung jawab atas doamu itu kepada aku yang lemah ini”. 
“ketahuilah bahwa biang keladi dari semua malapeatka yang menimpamu adalah karena dirimu telah meninggalkan kecintaan kepada ALLAH, zikir  akan Dia, firman-firman-Nya, asma-Nya, dan sifat-sifat-Nya  yang agung. Kau dengan senang hati menyambut semuanya yang selain Dia . sementara Dia sendiri justru kau tolak. Kau telah berpaling dan cinta-Nya kepada cinta kepada yang lain”.
“bukankah kau sudah mengetahui betapa ALLAH Subhana Wa Ta’ala sendiri mengecap sikap orang-orang Israel yang meminta agar anugerah makanan yang Dia berikan kepada mereka untuk ditukar dengan makanan yang buruk??  Bahkan ALLAH juga menghujat mereka dengan member kabar bahwa kehancuran mereka sudah semakin dekat. ALLAH Subhana Wa Ta’ala berfirman, “Maukah kalian mengambil sesuatu yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik??”.. (QS. Al-Baqarah : 61)
“jadi, bagaimana jika yang terjadi adalah seseoang yang menukar cintanya kepada Zat yang telah menciptakannya kepada sesuatu yang lain yang sama sekali tidak mengandung kebaikan ataupun keberuntungan?? Padahal ALLAH memerintahkan agar kita semua mengesakan Dia dalam cinta sehingga Dia menjadi satu-satunya Zat yang paling kita cintai dibandingkan semua yang selain Dia”..
“sekarang, coba kau lihat dengan kecintaan terhadap apakah kiranya kau telah menukar cintamu kepada ALLAH?? Dengan cinta siapakah gerangan kau  telah menukar cinta-Nya?? Mengapa kau biarkan dirimu binasa dalam kerangkeng sementara semua hati para pecinta-Nya menikmati keindahan disekitar Arsy??”..
“padahal kalau saja kau sanggup menyabut-Nya dank au tolak semua yang selain Dia, niscaya kau akan dapat melihat begitu  banyak keajaiban dan kau pun akan aman dari segala kerugian dan kerusakan”..
“tidaklah kau tahu bahwa ALLAH-lah pasti akan melimpahkan kejayaan dan kenikmatan kepada orang orang yang mendatangi-Nya dengan hati yang jernih??. Maksud dari hati yang jernih adalah “jernih” dari yang selain Dia, yaitu hati yang didalamnya hanya ada cinta kepada ALLAH dan kepatuhan untuk meraih keridhaan-Nya”..
Matapun berkata, “sungguh jika dianalogikan, maka sebenarnya antara dosaku dan dosamu dalam pandangan manusia adalah seperti kebutaanku dan kebutaanmu”..
       “ALLAH yang ditangan-Nya segala urusan berpulang telah berfirman, “Sesungguhnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang didalam dada” (QS. Al-Hajj : 46)
Ketika liver mendengar perdebatan yang berlangsung antara mata dan hati, organ tubuh itupun angkat bicara, “sebenarnya kalian berdua telah berupaya menghabisi aku. Sungguh sudah ada seseorang yang menceritakan ihwal perdebatan kalian ini :
Mataku berkata kepada hatiku, ‘kaulah pembuat sakit’.
Mata mengira bahwa hati telah menindasnya
Padahal tubuh menjadi saksi bahwa mata telah berdusta
Karena dialah sebenarnya yang menimpakan petaka kepada hati
Kalau bukan karena mata, tentulah ia tidak akan sakit
Aku pun berkata bahwa aku tidak ada roboh terbunuh olehnya
Maka liver yang didzolimi lalu berkata, ‘tenanglah kalian berdua!’
‘kalian sudah menggorok aku karena kalian tidak peduli pada ALLAH’.
Liver lalu melanjutkan kata-katanya, “wahai hati dan mata, biarlah aku yang memutuskan perkara kalian berdua. Karena sebenarnya kalian berdua adalah pembawa petaka, sebagaimana kalian juga selalu menikmati kesenangan bersama. Mata menikmati, sementara hati berangan-angan dan memupuk hasrat. Oleh sebab itulah seorang penyair pernah berkata tentang kalian berdua :
Ketika kulupakan cinta, mataku sampaikan kabar gembira
Kepada hatiku. Hati lalu berkata, “ini kegembiraan kita berdua
Aku terbebas dari malam-malammu ketika kau susah tidur
Dan kau pun membebaskan diriku dari cengkraman rindu dan nyeri
Kita berdua layak hidup abadi. Tapi jika kau kembali
Mata tidaklah mungkin cinta dapat membuat kau dan aku abadi
Kalian tampaknya harus mendapatkan anugerah berpupa pertolongan dari ALLAH yang Maha Membolak-balikkan hati dan penglihatan. Karena jika tidak, maka kau wahai mata takkan mungkin dapat mengilap, sebagaimana kau wahai hati, juga tidak dapat tenang.
Liver melanjutkan ucapannya, “wahai mata, ketika kutuangkan air cinta kepada hati dengan cangkir dirimu, kau pun menyalakan api kerinduan padanya sehingga api itu berkobar-kobar dan asapnya mengepungmu sehingga kau pun akan tercekik oleh asapnya itu, sebelum kemudian kau juga akan terbakar oleh nyala apinya.
Liver lalu berkata, “hakim yang menengahi kalian berdua adalah hakim yang menetapkan keputusan antara roh dan jasad jika keduanya berselisih”.
Didalam sebuah atsar yang sangat masyhur dikatakan, bahwa pertikaian antaramakhluk akan terus berlanjut sampai datangnya hari kiamat, sampai-sampai roh akan bertikai dengan jasad.
Jasad akan berkata kepada roh, “engkaulah yang telah menggerakkan aku, memerintahkan aku, dan juga mengarahkan diriku. Ketika kau tidak melakukan apa-apa, maka aku pun juga hanya akan diam”.
Namun roh menuka, “karena engkaulah yang telah memakan, meminum, dan menikmati semuanya, maka engkaulah yang harus menanggung hukuman”.
ALLAH Subhana Wa Ta’ala pun akhirnya mengirimkan satu malaikat untuk menetapkan perkara antara hati dan mata. Malaikat itu lalu berkata kepada mereka, “sesungguhnya perumpamaan kalian berdua adalah bagaikan seseorang yang lumpuh tapi dapat melihat dan seseorang yang buta tapi dapat berjalan dan keduanya lalu sama-sama masuk ke dalam sebuah taman. Si lumpuh lalu berkaa kepada si buta : “aku melihat beberapa buah ranum dikebun ini, tapi aku tidak dapat berdiri”.
Si buta lalu menukas : “sementara aku dapat berdiri, tapi aku tidak dapat melihat apapun  juga”..
Maka si lumpuh pun berkata : “kalau begitu kemarilah padaku dan angkatlah tubuhku agar kita berdua dapat memetik buah ranum itu”..
Jika demikian, siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan dosa??.. jawabannya adalah : mereka berdua. Demikianlah adanya kalian berdua….[]

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga setiap bait tulisan dalam blog ini bermanafat untuk kita semua \(^0^)/