Walimah Oh Walimah..


Apabila telah tiba masaku
Untuk segera mengakhiri lajangku
Dengan segenap kemampuan Alloh berikan
Insyaa Alloh janjiku segera ku tunaikan

Tapi bila ku raba dalam hati
Datang seruntut pertanyaan silih berganti
Adakah semua kulakukan terlalu dini
Berdegub jantung di dada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah ku dengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila ku lihat aral melintang pukang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar
Hanya pada Alloh lah tempat aku bersandar
Yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
Insyaa Alloh Azzamku akan terwujud lancar

Subhaanalloh, begitu indah bait bait yang terjuntai dari lisan sang munsyid. Sangat mewakili dari hasrat jiwa sang pemuda. Bait-bait gejolak khas dari pemuda. Terkhusus pemuda yang benar-benar perduli akan agamanya. Akan keberlangsungan masa depan agamanya. Akan kejayaan addienul Islam ini. Begitu indah dan mudah bila hanya di bayangkan. Tetapi ? bagaimana realisasinya dalam mengarungi gurun dunia ini ? apakah seindah dan semudah apabila di bayangkan ? tentu tidak! Untuk mencapai sebuah kenyataan, di perlukan 3 pilar utama. Yakni : Do’a (impian), ikhtiar (usaha), dan tawakkal (kepasrahan). Sedangkan apabila hanya di bayangkan, pilar-pilrnya hanya sebatas do’a atau impian.

Berikut ini, ane persembahkan sebuah celotehan penuh makna. Untuk mewakili beberapa orang pemuda, atau bahkan mayoritas pemuda yang dah ‘berniat’ untuk menyempurnakan separuh agamanya, namun masih di rundung oleh beberapa kendala atu mungkin tantangan. Wallohu a’lam. Berikut celotehan ane :

>*TANDA TANYA*<

Ketika perasaan sudah tidak tenang dengan status sebagai lajang
Ketika hati sudah resah dengan pikiran yang melayang
Ketika kekhawatiran akan fitnah yang merajalela Semakin ramai datang
Ketika kekuatan iman untuk menahan gejolak yang datang semakin meregang

Syaiton pun datang dengan segaala kenikmatan
Dari yang syubhat hingga yang harompun di tawarkan
Dari yang mahal hingga yang murahanpun di hidangkan
Dari yang rumit hingga yang mudahpun di suguhkan

Yang menjadi pertanyaan…

Di saat kondisi iman mengalami fluktuasi yang tak aman,
Akankah Alloh akan segera kirimkan seorang kawan ??
Tempat untuk berbagi keluh kesah serta candaan ??
Tempat pendamai hati yang mengalami kegelisahan ??

Di butuhkan seorang penolong dari hambaMu
Seorang kekasih halal setelah akad sah atas izinMu
Seorang asisten dunia wal akhiroh yg mengabdi tanpa lelah atas namaMu
Seorang sahabat sejati yang mengharap RidhoMu

Aku memang bukanlah siapa-siapa di mataMu
Aku hanya seorang hamba yang hina yang terlahir atas izinMu
Aku hanyalah seorang pengembara di gurun duniaMu
Aku hanyalah sebutir pasir dari padang pasir di bumiMu

Tapi salahkah aku jika ku berharap menjadi mutiara di kubangan lumpur ??
Salahkah aku jika ku meminta kepadaMu seorang penguat benteng perjuangan tempur ??
Salahkah aku jika ku meminta kepadaMu seorang pengingat untuk ku bertafaqqur ??
Salahkah aku jika ku meminta kepadaMu seorang kawan dalam mencetak mujahid dan mujahidah, generasi robbani, yang selalu dalam alur ??

Wallohi! Tak ada tujuan lain hidup ini selain mengharap RidhoMu
Wallohi! Tak ada fitnah yang lebih kejam daripada fitnah duniaMu
Wallohi! Tak ada fitnah yang lebih menakutkan daripada fitnah para wanitaMu
Dan Wallohi! Ku ingin walimah, agar diriku terjaga, imanku terpelihara, kontribusiku dalam dakwahMu semakin ada, atas dasar kecintaanku padaMu

Astaghfirullooh, ntah mengapa jemari ane berani menekan slot slot keyboard untuk membentuk rasi dari kata-kata itu. Setelah ane membacanya kembali, tangan ane bergetar! Hatipun rasanya ikut bergetar. Apakah ane terlalu muda untuk mendeskripsikan itu semua ? ataukah ane terlalu cepat dalam memaknai hal-hal yang semestinya masih tabu untuk hamba Alloh seusia ane ? takut bercampur ragu. Perasaanpun rasanya tidak seperti biasanya. Apakah ane menulis berdasarkan kenyataan yang ada dari diri ane ? atau hanya sekedar ingin mewakili dari jutaan bahkan ribuan pemuda di luar sana. Entahlah. Wallohu a’lam bish showab.

Ane ga peduli! Intinya ane pengen nulis, apa yang ada di benak ane. Apa yang selama ini ane ketahui. Benar ga nya, Alloh yang nilai. Dan pembaca tentunya di kolom “comment” nanti. Baiklah, sebuah PENANTIAN. Penantian yang panjang. Penuh lika liku kehidupan. Yang dapat dengan mudah di ambil celah-celahnya oleh syaithon. Apalagi jika sudah menyangkut urusan HATI. Yaa Robbiy, entah apa yang akan terjadi.

“yaa muqollibal quluub, tsabbit qolbiy ‘alaa diynik.”

Duhai para pemuda yang sedang menanti, anepun tau menanti itu butuh kesabaran yang besar. Butuh pertahanan diri yang kuat. Butuh motivator yang selalu mengajak untuk berpikir dan bertindak positif. Dan butuh kepercayaan diri yang getol! Banyak orang yang terhasut dengan syaithon masalah menanti ini. Mulai Dari kasus pacaran! Hingga kasus ta’aruf berkedok pacaran. Yang di serangpun tak pandang pakaian, dari yang (*maaf) telanjang, hingga yang cadaran bahkan yg berpurdah (untuk wanita). Begitupun dengan pria, dari yang ugal-ugalan hingga yang telah di sebut (*maaf) Ustadz. Yaa, terbentur di urusan HATI!

Memang, tak ada manusia yang terbebas dari masalah. Bahkan bukan hanya manusia, ketika ia menyabet predikat sebagai ‘makhluk’, ane yakin ia pun memiliki masalah. Bedanya, setiap makhluk memiliki masalah masing-masing. Tetapi bersyukurlah jikalau nte terlahir di dunia ini sebagai manusia, kenapa ? sebab, manusia merupakan bentuk yang paling sempurna di ciptakan oleh Alloh diantara makhluk yang lainnya.

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”
(QS. At Tiin: 4)

Manusia diciptakan dengan ukuran tinggi yang memadai, dan memakan makanannya dengan mulutnya. Lebih dari itu, manusia diistimewakan dengan kehadiran akalnya, agar bisa berpikir dan menimpa berbagai ilmu pengetahuan serta bisa mewujudkan segala inspirasi yang dengannya manusia bisa berkuasa atas segala makhluk (Kholifah fil ard). Manusia memiliki kekuatan dan pengaruh yang dengan keduanya bisa menjangkau segala sesuatu.

Kembali lagi ke masalah menanti. Menanti erat kaitannya dengan hasil dari penantian itu. Yaitu mendapatkan sesuatu. Dan dalam konteks kali ini, sesuatu yang ane maksudkan adalah seorang kawan. Tidak tidak, maksud ane adalah seorang pendamping hidup. Yaa, walimah. Walimah..oh..walimah..

Banyak pemuda yang ‘kawin lari’ gara-gara tidak di perbolehkan nikah muda oleh orang tuanya. Banyak pemuda yang (*maaf) berzina terlebih dahulu, agar mendapatkan izin nikah muda dari orang tuanya. Banyak pemuda yang bunuh diri gara-gara tidak di izinkan nikah muda oleh orang tuanya. Alasan orang tuanya bermacam-macam, ada yang katanya masih terlalu muda. Ada yang katanya belum punya penghasilan tetap. Ada yang katanya masih ingin melanjutkan sekolah atau kuliah. Ada yang katanya sifatnya masih seperti anak-anak. De el el bin bla bla bla dah!

Padahal..padahal, kalo mau di pikir-pikir ni yaa..
1. Tidak di izinkan nikah karena terlalu muda.
Bukankah sayyidaatina Aisyah menikah dengan baginda Rosululloh ketika beliau berumur 7 tahun ? kemudian tinggal bersama Rosululloh ketika berumur 9 tahun. Lantas masih adakah alasan menikah karena terlalu muda ?!
2. Tidak di izinkan nikah karena belum punya penghasilan tetap.
Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Iltamisur Rizqo Bin Nikaah.” (Carilah rezeki lewat jalan nikah.)
Menurut Syaikh Nawawi, sang komentator kitab “Tanqiihul Qaul fi Syarhi Lubaabil Hadits”, beliau menjelaskan bahwa :
“Sesungguhnya menikah itu mendatangkan keberkahan dan mengalirkan rezeki, bila niatnya telah benar.”
(Hadits ini diriwayatkan oleh Dailami dari Sayidina Abdullah bin Abbas rodhiyallohu ‘anhu.)
Dan Alloh Subhanahu wa-ta'ala (سبحانه و تعالى) juga berfirman;
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan perempuan yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Alloh Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
(Qs. An-Nur [23] : 32).
Nah loh, RAGU DENGAN JANJI ALLOH ?! udah jelas loh ada di dalam al-qur’an dan hadits-hadits nabi. Masihkah melarang dengan alasan belum ada kerjaan tetap ?!
3. Tidak di izinkan nikah karena ingin melanjutkan sekolah/kuliah.
Terkhusus sekolah negeri di Negara kita Indonesia, memang sudah ada peraturan kalau yang sudah menikah tidak di bolehkan untuk sekolah lagi. Wallohu a’lam alasannya. Karena beberapa temen skolah ane pas SMA, ketika dah nikah dah ga di bolehin lagi sekolah. Yang bener-bener aneh, kalo dah KULIAH lantas masih pak alesan mau lanjutin kuliah dulu. Emangnya di kampus ada ya peraturan ga boleh nikah ?! toh lagipula apa coba hubungannya nikah dengan kuliah ?! orang dah nikah masih bisa kuliah kok. Malahan bagus! Cz tugas-tugas kampus udah ada yang bantuin ngerjain. Udah ada yang ngehibur kalo lagi bête ngerjain tugas yang numpuk. De el el dah. Lantas masih mau beralasan melarang nikah gara-gara mau lanjutin kuliah dulu ?!
4. Tidak di izinkan nikah karena masih bersifat kekanak-kanakan.
Nah ini yang mesti di betulkan. Memang, ketika sang anak masih sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari orang tuanya, sang anak masih bersifat kanak-kanak laah. Kenapa ? lah udah wajar kan, sifat sedari kecil masih banyak yang di adopsi hingga sang anak besar. Perlakuan, kasih saying, perintah, de el el masih banyak yang di samain ketika sang anak masih kecil. Berbeda ketika ia telah menikah. Mau tidak mau, ingin tidak ingin ia pasti akan merubah sifat ke kanak-kanakannya. Ia pasti akan lebih bertanggung jawab, sebab ia telah menikah. Tidak hanya bertanggung jawab untuk dirinya sendiri, tetapi untuk pasangan hidupnya juga. Intinya dengan menikah itulah, kedewasaan sang anak akan terbentuk. Dan akan semakin dewasa seiring dengan berjalanny waktu. Terus, masih mau ng’halangin nikah karena sang anak masih kekanak-kanakan ?!


Hmm, wahai orang tua..
Dapatkah anda menjamin anak anda akan terbebas dari fitnah yang semakin merajalela ? ketika anda menunda-nunda pernikahannya ? Rasulullah Sholallohu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) pernah bersabda;
"Barangsiapa yang dipelihara oleh Alloh dari keburukan dua perkara, niscaya ia masuk Surga. yaitu: Apa yang terdapat di antara kedua tulang dagunya (mulutnya) dan apa yang berada di antara kedua kakinya (kemaluannya)."
Dapatkah anda menjamin anak anda akan hidup lebih lama ? ketika anda menunda-nunda pernikahannya ? padahal ada hadits Dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘anhu, bahwasanya Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda:
"Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Alloh untuk separuh yang tersisa."
Renungilah, ketika anak anda meninggal sebelum ia menikah. Maka ia akan kehilangan SEPARUH AGAMANYA! Masihkah anda menunda-nunda pernikahannya ?!
Dapatkah anda menjamin keadaan anak anda akan selalu seperti itu ? bagaimana jika sebenarnya ia telah ingin menikah, lantas anda melarangnya. Kemudian ia stress, depresi, bahkan sampai gila ?!
Dan yang lebih parah, apabila anak anda yang awalnya telah berhijab secara kaffah, lantas karena gangguan yang di atas tadi, ia MELEPASNYA!!
BETAPA TEGANYA ANDA WAHAI ORANG TUA!!

Wahai pemuda..
Bersyukurlah nte, pabila nte di lahirkan dari rahim seorang ummiy yang sudah mengerti tentang dien ini. Bersyukurlah nte pabila abiy nte alhamdulillaah dah paham dengan dien kita ini. Insyaa Alloh, azzam nte ga bkal di haling-halangi. Kenapa ? karena kedua orang tua nte dah mengerti betul HAKIKAT DARI NIKAH. Kriteria dari calon pengantin yang terpenting adalah AGAMANYA! Apabila nte wanita kemudian nte sudah di ‘tanya-tanya’ oleh seorang pria yang sudah baik agamanya. Maka tak usah ragu! Orang tua nte PASTI BAKAL MENERIMANYA!! ^_^ dan pabila nte pria, lantas dah ngajuin calon ke orang tua dan calon yang nte ajukan dah baik pula agamanya, maka tak usah ragu! Orang tua nte pasti bakal nganterin nte buat nemuin wali dari sang wanita.
Tetapi..tetapi..wahai pemuda..
Apabila engkau di lahirkan di keluarga yang ‘belum’ paham addien kita ini. Atau mungkin tidak paham. Janganlah berkecil hati ^_^. Tugas ntelah untuk memahamkan beliau beliau. Insyaa Alloh bakalan jadi ladang pahala tersendiri buat nte. Semangat berdakwah! ^_^

Baiklah, Ane tutup note singkat ane (*gile, panjang gini di bilangin singkat, ahaha) dengan bait bait tentang sebuah PENANTIAN untuk menuju mahligai nan bahagia. Walimah..oh..walimah ^_^

Sungguh lama nian
Ku berkubang di dalam ujian
Saat berakhir tiada kunjung datang
Ku terpekur dalam bimbang

Ku harapkan kepada Tuhan
Akan datangnya seorang kawan
Mendampinginya di medan juang
Menepis segala rintangan menghadang

Sabarlah adikku sayang
Pertolongan Alloh pastikan datang
Dari arah yang tak terkirakan
Sabar dalam penantian

Percayalah kepada Tuhan
Semua adalah hanya ujian
Penguji iman dan ketaqwaan
Penopang cinta dn ketabahan

Lihatlah di ufuk timur
Goresan fajar mulai terbentang
Matahari pagi kan bersinar
Ibaratkan janji tuhan

Subhaanalloh, begitu bermakna setiap desahan kata dari bait di atas. Kegalauan, keresahan, kekhawatiran, kegelisahan bercampur aduk menjadi satu. Tetapi hanya satu solutif yang paling produktif, yaitu kembali kepada Sang Maha Cinta. Sang Maha Pemberi Cinta. Sang Maha Pemilik Cinta. Sang Maha Sempurna dari segala-galanya. Dengan tetap berharap akan segera mendapatkan seorang kawan yang mendampinginya di medan juang, menepis segala rintangan menghadang.

Selamat bersabar dalam menanti ^_^

Salam cinta dari Sang Pencari Bintang
-@ufishbt-
Sun, Mar 31 2013
15:04

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga setiap bait tulisan dalam blog ini bermanafat untuk kita semua \(^0^)/