IRONI ‘VIRUS MERAH JAMBU’

Pernankan saya menuliskan untaian keluhan hati menyaksikan fenomena penyebaran virus merah jambu yang sungguh kian meresahkan, bagaimana tidak ? karena virus ini sungguh sangat berbahaya sebab mampu melumpuhkan logika dan akal fikiran orang-orang yang digandrunginya. Virus ini banyak menyerang remaja-remaja yang ditemuinya atau bahkan orang dewasa sekalipun dan tak bisa dipungkiri karena tak jarang virus ini juga menyerang para aktivis dakwah *astagfirullah*. Sungguh sebuah penyakit yang patut untuk dihindari karena mampu mematikan hati seseorang, hingga tatapan orang yang terkena tertutupi tabir yang hanya menampakkan keindahan sang pujaan hati.


Dalam alinea bait-bait kegelisahan ini, saya mengajak anda untuk menelusuri jauh lebih dalam tentang ‘Virus Merah Jambu’ ini sedalam kegelapan tabirnya yang sungguh melenakan dan bahkan merusak aqidah. Cinta yang menjadi latar belakang penyebaran virus ini, tapi taukah anda sesungguhnya ini bukanlah cinta melainkan nafsu yang dibalut dan dibungkus rapi dengan nama cinta. Ungkapan ‘Cinta’, ungkapan ‘sayang’ yang terlisankan sebelum akad bukanlah sebuah kejujuran lisan melainkan sebuah ikrar pendustaan hati yang tak berdasar dan tak tentu arahnya. Ingin bukti ? mari kita lihat dan telusuri orang-orang yang lagi kasmaran dan saling memadu kasih dengan seorang yang bukan mahromnya, apa yang akan kita dapatkan ? yakni KEBOHONGAN yang akan terus Nampak jika dilihat menggunakan akal fikiran tapi bagi orang-orang yang sedang kasmaran, kebohongan itu tak Nampak karena syaithon telah mengendarainya dengan mengatasnamakan ‘cinta’.

jika anda lelaki, saya mengajak anda untuk bertanya lebih dalam kedalam hati anda, “apakah yang mendasari anda melisankan cinta kepada wanita yang bukan mahrom dengan cara yang tak disyari’atkan??”, jika benar ada cinta untuknya mengapa hanya berani sebatas hubungan yang tak terikat dengan ikatan yang kuat (yakni dengan pernikahan) ? jika benar ada cinta, mengapa harus melalui hubungan ‘pacaran’ ? pacaran tak menjanjikan sebuah kebahagiaan dan bahkan pacaran tak janjikan sebuah pernikahan!!. Toh jika terjadi pernikahan, maka tak ada nilai lagi didalamnya karena cinta yang harusnya bersemi diawal pernikahan kini telah tiada dan dihabiskan kala berpacaran. Tak jarang pula pacaran menjadi cikal bakal terjadinya perceraian dan bahkan telah terbukti dengan fakta nyata bahwa tingkat perceraian yang semakin meningkat itu terjadi pada para pelaku pacaran *Naudzubillah*.

Jika anda wanita, saya mengajak anda untuk merenung sejenak, “apa manfaat yang akan tertorehkan buat diri anda dengan pacaran ?” sungguh tak ada manfaatnya saudariku, yang ada hanyalah mudhorat *kerugian* bagi diri anda. Tak jarang saya menemukan argument para wanita dengan rasa bangganya ketika banyak lelaki yang meliriknya atau bahkan banyak lelaki yang berlomba untuk menjadikan sang kekasih yang tak halal dan mungkin tak kan pernah jadi halal. Sungguh ini bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan karena taukah anda, ajakan mereka untuk berpacaran tak ayalnya bagaikan ajakan untuk berzina dengannya *naudzubillah min dzalik*. Berpacaran juga bukan tanda yang membuktikan bahwa anda ‘laku’ melainkan menjadikan diri anda ‘murahan’ (maaf), karena dengan mudah dan murahnya para lelaki menyentuh anda dengan bebasnya dan ketika telah bosan maka anda akan ditinggalkan atau mungkin ketika tak ada kecocokan maka perpisahan yang akan menghantui, lalu siapakah yang merugi ? tentulah ANDA WAHAI WANITA!!!. Maka dari itu SADARLAH, islam telah memuliakan diri anda maka jangan pernah hinakan kembali dengan membiarkan para lelaki menyentuh anda melalui hubungan yang tak halal!!!. 

 Mari kita telusuri kembali tabir hitam yang tersebunyi dalam hubungan yang tak halal dengan mengatasnamakan cinta. Tidakkah kau lihat disana, berapa banyak wanita-wanita yang hilang kehormatannya karena virus merah jambu ini ? sungguh amat teramat sangat banyak saudara/i ku, dan bahkan anak sekolah dasar (SD) sekalipun sudah berani melakukannya maka benarlah sudah bahwa ‘pacaran bukan tanda kedewasaan melainkan beradegan dewasa’. Tak jarang juga, karena putus cinta mengakibatkan terjadinya bunuh diri atau pembunuhan sang kekasih. Lalu apa anda masih menggap pacaran sesuatu yang positif ? saya berani mengatakan bahwa dalam pacaran yang ‘nikmat’ adalah lelaki dan yang menderita adalah wanita!!!.. 

Berhubung menyinggung tentang pacaran postif, saya teringat dengan dalih dari para pelaku pacaran yang bunyinya kurang lebih seperti ini, “kami tak ngapa-ngapain ?” => | nah tidak ngapai-ngapain saja berdosa, mending jangan deh!!. | “ini kan penjajakan sebelum nikah (itung2 kenal colon sebelum menikah)” =>  | terus, sampai harus jadi orang yang ‘murahan’ gitu?? Bebas dimiliki oleh siapapun tanpa ikatan syar’i.. |  “kami kan pacaran islami” => *kayak gimana tuh pacaran islami ? sebab kemaksiatan dan kebenaran tak akan pernah jadi satu dan tak mungkin bisa disatukan.. *pacaran = maksiat *kebenaran = tidak pacaran!!!.. | “diakan bisa jadi sumber motivasi gitu” => | awalnya sih iya, tapi udah putus ya nangis, mending jangan pacaran deh!!!.. | “kenapa sih pacaran dilarang ? apa islam tidak mengenal cinta ?” => | wadaooww, bukannya islam tidak mengenal cinta tapi islam menjaga cinta, islam adalah agama yang penuh cinta, namun dalam cinta mencinta ada aturannya bukan semau lo, atau semau gue!!.. apa yakin cinta saat pacaran ? jika dikalkulasikan nih, pacaran itu 10% cinta dan 90% nafsu!!!. Tak percaya, coba buktikan!!!..

Diakhir bait keluhan hatiku ini tentang virus merah jambu, saya ingin mengajak anda untuk membuka hati anda akan indahnya cinta yang telah diatur dalam islam. Sungguh sebuah kebagiaan telah dijanjikan ALLAH bagi mereka yang mengikuti syari’at islam yang telah ditetapkannya. Sahabatku, jika belum siap untuk menikah, mari pentaskan diri terlebih dahulu, perbaiki diri terlebih dahulu dengan belajar islam. Dan mari kita fokuskan cinta yang kita miliki hanya untuk ALLAH dan Rasul-Nya maka yakinlah ALLAH akan memberikan kita seseorang yang akan menjadi bidadari pendamping yang setiap hingga di Surga kelak *Insya ALLAH*. Pegang teguhlah bahwa, LAKI LAKI YANG BAIK HANYA UNTUK WANITA YANG BAIK-BAIK DAN WANITA YANG BAIK HANYA UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK-BAIK PULA. \(^0^)/

Writer : Akhir AR (Goresan Pena)

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga setiap bait tulisan dalam blog ini bermanafat untuk kita semua \(^0^)/