Ironi 'Virus Merah Jambu'

'pacaran' kadang kala disebut sebagai cinta, tapi taukah anda bahwa pacaran bukanlah sebuah cinta melainkan nafsu. ketika virus merah jambu telah menggerogoti hati seseorang maka 'taubat' menjadi pengobatnya. 'pacaran' belum tentu berzina tapi dengan 'pacaran' telah membuka seluruh pintu menuju zina!!..

Jika Tidak Sekarang, Kapan Lagi??

Menunda terkadang menjadi sebuah momok yang paling digemari oleh sebagian orang. Menunda tak ayalnya bagaikan sebuah budaya yang telah tersebar dalam setiap hati-hati manusia. dan tak jarang karena menunda hingga kesuksesannya harus tertunda pula!!!..

Goresan Pena Cinta

celotehan hati akan cinta yang penuh makna dalam menuju cinta yang di Ridhoi-Nya

This is featured post 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Pilihan Cinta

0 komentar

1. Teringat saat ku #Putuskan berhubungan terlarang (bc: #Pacaran) kitat. saat itu, saat aku ingin belajar menjadi lebih baik.

2. Ku tau, Kau begitu murka padaku. tapi aku lebih takut pada murka Alloh Azza Wa Jalla!

3. Tak apa kau begitu marah padaku, sampai ku ingat kau #Putuskan hubungan ukhuwah kita.

4. Kau tak mau mengenalku lagi, ini lah yg paling ku benci dr berhubungan tarlarang (bc: #Pacaran).

5. Awalnya begitu INDAH, akhirnya begitu RENDAH. | Tak ada lagi KEINDAHAN yang ada hanyalah KEBENCIAN.

6. Hingga aku tahu mengapa hubungan itu (bc: #Pacarn) begitu terlarang,

7. karena setelah keindahan itu hilang, yang datang hanyalah kebencian yang nyata!

8. hilang pula ukhuwah islamiyah di antara kita. | bangunan ukhuwah yag tlah kita bangun dan kita rawat bersama.

9. Aku sangat bersyukur kepada Alloh, krn aku tersadar sebelum aku tersungkur!

10. Begitu bencinya kah kau padaku, hingga masa di mana kau berkata, kau men#Cintai ku | namun begitu mnyakitkan ku tak membalas #Cinta mu.

11. Tidak! tidak seperti itu. Hati ini merasakan "Rasa", NAMUN.........

12. ku ingin kau segera menyandingku. Menghalalkan rasa itu. Dan segera kau ucap akad "SAH".

13. Namun yang ku terima adalah harapan-harapan palsu dengan alasan yang tak berarti,

14. hanya untuk menghalalkan 'hubungan terlarang' (bc: #Pacaran).

15. Maafkan aku! aku lebih rela kehilangan #Cinta mu daripada aku harus kehilangan #Cinta sejatiku, Alloh Ar-Rohman Ar-Rohiim.

16. Perih ini menjalar begitu saja ketika ku tahu kau bersanding dengan yang lain, namun..

17. perih ini pasti akan di gantikan dengan yang lebih baik, itu janji-Nya.

18. Daripada aku menanggung perih dalam siksa api neraka-Nya kelak dengan bahagiaku di dunia.

19. Lebih baik aku menanggung perih sekarang dan aku akan mendapatkan yang jauh lebih baik, yaitu bahagia dengan pilihanNya!

20. dan insyaa Alloh, bahagia dalam surgaNya yang begitu di penuhi dengan kenikmatan dan kebahgiaan yang kekal abadi selamanya!

21. Kini ku tahu, men#Cintai memang sangat mudah, tapi untuk meraih #Cinta kadang sangat sulit.

22. Perlu latihan, dan berkali-kali jatuh bangun!

23. Maka dari itu, ku mulai belajar untuk men#Cintai tanpa harus ku terima balik #Cinta nya.

24. Namun semua itu tak berlaku padaNya! #Cinta dari_Nya!

25. Aku men#CintaiNya! Dan Dia lebih men#Cintaiku!

26. Aku melupakan-Nya, tetapi Dia tetap memberiku kasih sayang dan kenikmatan yg tiada putusnya.

27. Ketidak adilanku pada-Nya membuatku semakin bangun #Cinta pada-Nya, sehingga ku mampu segera melupakanmu!

28. Aku memang tak pernah tahu apa itu bangun #Cinta, setelah aku kehilangan #cintaku padamu.

29. Begitu pun dengan apa yang aku rasakan, telah lama aku kehilangan rasa, hingga ku tersadar dari keterpurukanku.

30. Aku benar-benar merasakan bangun #Cinta, terasa setelah aku kehilangannya.

31. Aku bangun #Cinta pada-Nya, aku begitu merindukan-Nya.

32. Maafkan aku mantan kekasihku, karna ku telah bangun #Cinta pada Kekasih Terindahku. Alloh Robbul 'aalamiin. ^_^

33. Aku akan berbenah dengan hati, untuk mendapatkan Ridho dari Sang Maha Cinta! ^_^

34. Nah, #PrajuritPCN yg masih pacaran hayuu #UdahPutusinAja! | Move On mah gampang! Percaya deh sm Janji Alloh. ^_^

35. "Wanita baik untuk lelaki baik, n lelaki baik untuk wanita baik." (24:26) | nah loh! Masih niat juga untuk #Pacaran ?! | teeooonggg!! -_-

 ====***===***===***===***

Writer : Lathifah Nur Amatulloh

IRONI ‘VIRUS MERAH JAMBU’

0 komentar

Pernankan saya menuliskan untaian keluhan hati menyaksikan fenomena penyebaran virus merah jambu yang sungguh kian meresahkan, bagaimana tidak ? karena virus ini sungguh sangat berbahaya sebab mampu melumpuhkan logika dan akal fikiran orang-orang yang digandrunginya. Virus ini banyak menyerang remaja-remaja yang ditemuinya atau bahkan orang dewasa sekalipun dan tak bisa dipungkiri karena tak jarang virus ini juga menyerang para aktivis dakwah *astagfirullah*. Sungguh sebuah penyakit yang patut untuk dihindari karena mampu mematikan hati seseorang, hingga tatapan orang yang terkena tertutupi tabir yang hanya menampakkan keindahan sang pujaan hati.

Dalam alinea bait-bait kegelisahan ini, saya mengajak anda untuk menelusuri jauh lebih dalam tentang ‘Virus Merah Jambu’ ini sedalam kegelapan tabirnya yang sungguh melenakan dan bahkan merusak aqidah. Cinta yang menjadi latar belakang penyebaran virus ini, tapi taukah anda sesungguhnya ini bukanlah cinta melainkan nafsu yang dibalut dan dibungkus rapi dengan nama cinta. Ungkapan ‘Cinta’, ungkapan ‘sayang’ yang terlisankan sebelum akad bukanlah sebuah kejujuran lisan melainkan sebuah ikrar pendustaan hati yang tak berdasar dan tak tentu arahnya. Ingin bukti ? mari kita lihat dan telusuri orang-orang yang lagi kasmaran dan saling memadu kasih dengan seorang yang bukan mahromnya, apa yang akan kita dapatkan ? yakni KEBOHONGAN yang akan terus Nampak jika dilihat menggunakan akal fikiran tapi bagi orang-orang yang sedang kasmaran, kebohongan itu tak Nampak karena syaithon telah mengendarainya dengan mengatasnamakan ‘cinta’.

jika anda lelaki, saya mengajak anda untuk bertanya lebih dalam kedalam hati anda, “apakah yang mendasari anda melisankan cinta kepada wanita yang bukan mahrom dengan cara yang tak disyari’atkan??”, jika benar ada cinta untuknya mengapa hanya berani sebatas hubungan yang tak terikat dengan ikatan yang kuat (yakni dengan pernikahan) ? jika benar ada cinta, mengapa harus melalui hubungan ‘pacaran’ ? pacaran tak menjanjikan sebuah kebahagiaan dan bahkan pacaran tak janjikan sebuah pernikahan!!. Toh jika terjadi pernikahan, maka tak ada nilai lagi didalamnya karena cinta yang harusnya bersemi diawal pernikahan kini telah tiada dan dihabiskan kala berpacaran. Tak jarang pula pacaran menjadi cikal bakal terjadinya perceraian dan bahkan telah terbukti dengan fakta nyata bahwa tingkat perceraian yang semakin meningkat itu terjadi pada para pelaku pacaran *Naudzubillah*.

Jika anda wanita, saya mengajak anda untuk merenung sejenak, “apa manfaat yang akan tertorehkan buat diri anda dengan pacaran ?” sungguh tak ada manfaatnya saudariku, yang ada hanyalah mudhorat *kerugian* bagi diri anda. Tak jarang saya menemukan argument para wanita dengan rasa bangganya ketika banyak lelaki yang meliriknya atau bahkan banyak lelaki yang berlomba untuk menjadikan sang kekasih yang tak halal dan mungkin tak kan pernah jadi halal. Sungguh ini bukanlah sesuatu yang harus dibanggakan karena taukah anda, ajakan mereka untuk berpacaran tak ayalnya bagaikan ajakan untuk berzina dengannya *naudzubillah min dzalik*. Berpacaran juga bukan tanda yang membuktikan bahwa anda ‘laku’ melainkan menjadikan diri anda ‘murahan’ (maaf), karena dengan mudah dan murahnya para lelaki menyentuh anda dengan bebasnya dan ketika telah bosan maka anda akan ditinggalkan atau mungkin ketika tak ada kecocokan maka perpisahan yang akan menghantui, lalu siapakah yang merugi ? tentulah ANDA WAHAI WANITA!!!. Maka dari itu SADARLAH, islam telah memuliakan diri anda maka jangan pernah hinakan kembali dengan membiarkan para lelaki menyentuh anda melalui hubungan yang tak halal!!!. 

 Mari kita telusuri kembali tabir hitam yang tersebunyi dalam hubungan yang tak halal dengan mengatasnamakan cinta. Tidakkah kau lihat disana, berapa banyak wanita-wanita yang hilang kehormatannya karena virus merah jambu ini ? sungguh amat teramat sangat banyak saudara/i ku, dan bahkan anak sekolah dasar (SD) sekalipun sudah berani melakukannya maka benarlah sudah bahwa ‘pacaran bukan tanda kedewasaan melainkan beradegan dewasa’. Tak jarang juga, karena putus cinta mengakibatkan terjadinya bunuh diri atau pembunuhan sang kekasih. Lalu apa anda masih menggap pacaran sesuatu yang positif ? saya berani mengatakan bahwa dalam pacaran yang ‘nikmat’ adalah lelaki dan yang menderita adalah wanita!!!.. 

Berhubung menyinggung tentang pacaran postif, saya teringat dengan dalih dari para pelaku pacaran yang bunyinya kurang lebih seperti ini, “kami tak ngapa-ngapain ?” => | nah tidak ngapai-ngapain saja berdosa, mending jangan deh!!. | “ini kan penjajakan sebelum nikah (itung2 kenal colon sebelum menikah)” =>  | terus, sampai harus jadi orang yang ‘murahan’ gitu?? Bebas dimiliki oleh siapapun tanpa ikatan syar’i.. |  “kami kan pacaran islami” => *kayak gimana tuh pacaran islami ? sebab kemaksiatan dan kebenaran tak akan pernah jadi satu dan tak mungkin bisa disatukan.. *pacaran = maksiat *kebenaran = tidak pacaran!!!.. | “diakan bisa jadi sumber motivasi gitu” => | awalnya sih iya, tapi udah putus ya nangis, mending jangan pacaran deh!!!.. | “kenapa sih pacaran dilarang ? apa islam tidak mengenal cinta ?” => | wadaooww, bukannya islam tidak mengenal cinta tapi islam menjaga cinta, islam adalah agama yang penuh cinta, namun dalam cinta mencinta ada aturannya bukan semau lo, atau semau gue!!.. apa yakin cinta saat pacaran ? jika dikalkulasikan nih, pacaran itu 10% cinta dan 90% nafsu!!!. Tak percaya, coba buktikan!!!..

Diakhir bait keluhan hatiku ini tentang virus merah jambu, saya ingin mengajak anda untuk membuka hati anda akan indahnya cinta yang telah diatur dalam islam. Sungguh sebuah kebagiaan telah dijanjikan ALLAH bagi mereka yang mengikuti syari’at islam yang telah ditetapkannya. Sahabatku, jika belum siap untuk menikah, mari pentaskan diri terlebih dahulu, perbaiki diri terlebih dahulu dengan belajar islam. Dan mari kita fokuskan cinta yang kita miliki hanya untuk ALLAH dan Rasul-Nya maka yakinlah ALLAH akan memberikan kita seseorang yang akan menjadi bidadari pendamping yang setiap hingga di Surga kelak *Insya ALLAH*. Pegang teguhlah bahwa, LAKI LAKI YANG BAIK HANYA UNTUK WANITA YANG BAIK-BAIK DAN WANITA YANG BAIK HANYA UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK-BAIK PULA. \(^0^)/

Writer : Akhir AR (Goresan Pena)

Awal Kebangkitan Kami

0 komentar

Sebuah tarikan nafas penuh kelegaan dan rasa syukur yang luar biasa terhembus dengan lembutnya mengiringi detak jantung yang terus terpompa mengalirkan virus positif kedalam setiap sel dan sendi dalam tubuh mengharap ke Ridho-an Sang Ilahi Rabbi. Tak banyak kata yang mampu terucap selain syukur berhiaskan rasa haru biru dalam raut wajah ini menatap antusiasme teman-teman untuk mampu melumpuhkan sikap egoisme akan kesenangan diri sendiri sehingga “Memilih” diri mereka masing-masing untuk mampu berdiri mendobrak dinding zaman modernisasi yang kulturis dengan berikrar dan berikhtiar menyebarkan virus-virus positif akan pentingnya sebuah agama, sehingga tidak memandang sebelah mata bahwa agama hanya pelengkap kehidupan melainkan merubah perspektif tersebut sehingga menjadikan “agama adalah intisari dan sendi kehidupan”.

Terasa hangat sebuah ukhuwah diantara kami ketika perdebatan demi perdebatan, sangahan demi sangahan terus terlontarkan dengan bijaknya dari lisan-lisan setiap individu yang kelak menjadi saksi akan perjuangan dan kerja keras dalam memajukan sebuah lembaga sederhana yang insya ALLAH akan memberikan manfaat yang luar biasa. Tak peduli siapa diri kami, seberapa besar pengetahuan kami tentang islam, dan seberapa luas ilmu yang kami miliki namun yang terpenting adalah “seberapa besar keinginan, semangat untuk mau belajar dan mengajarkan bait-bait ilmu yang kami dapatkan serta menjadi wadah untuk menyebarkan setetes ilmu yang kami miliki. “Semua butuh proses”, kalimat sederhana ini menjadi pegangan dan pengikat kami untuk mampu memaksimalkan setiap proses yang akan terlaksana. 

Kesadaran akan pentingnya sebuah agama menjadi modal yang luar biasa untuk mengokohkan pergerakan kami dalam membentuk karakter diri sendiri maupun karakter orang lain agar tak menyimpang dari nilai nilai islam. Dalam sebuah pepatah arab mengatakan bahwa “agama adalah candu!!!, jika engkau tidak memenuhinya maka engkau bisa gila dan membuat hatimu mati”. maka dari itu butuh pembuktian bahwa kita memang punya agama dan menjadi manusia yang beragama, mengaku beragama islam dan “diakui” oleh islam, karena mengaku saja tidak cukup melainkan dengan mendapatkan “pengakuan” itu baru luar biasa. Caranya?? Dengan action, tindakan, realisasi, visualisasi dalam bentuk nyata yang terpancarkan dari gerak lisan dan gerak tubuh. “BUKTIKAN BAHWA KITA SEORANG MUSLIM, BUKAN HANYA SEKEDAR MENGAKU MUSLIM SAJA!!”.

***
Sesungguhnya aku sedang menasihati kamu, bukanlah bererti akulah yg terbaik dalam kalangan kamu. Bukan juga yang paling soleh dalam kalangan kamu, kerana aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah apabila dia sempurna, nescaya tidak akan ada pendakwah. Maka akan jadi sikitlah orang yang memberi peringatan Imam Hasan al-Basri

Dari Anas ra d ia berkata, kami bertanya, “Ya Rasulullah, kami tidak akan menyuruh orang untuk berbuat baik sebelum kami sendiri mengamalkan semua kebaikan dan kami tidak akan mencegah kemungkaran sebelum kami meninggalkan semua kemungkaran.”
Maka Nabi SAW bersabda, “Tidak, bahkan serulah kepada kebaikan meskipun kalian belum mengamalkan semuanya, dan cegahlah dari kemungkaran, meskipun kalian belum meninggalkan semuanya.” (HR. Thabrani).
**

"Persembahan untuk UKM LDK AL-MU'IZ Polinas LP3I Alauddin Makassar"
author : Akhi AR

Jika Tidak Sekarang, Kapan Lagi ?

0 komentar

“jika tidak sekarang, kapan lagi??”… sebuah kalimat sederhana yang terlontarkan dari lisan seorang sahabat, namun kesederhanaan kalimat ini mengandung makna yang luar biasa menyentuh qolbu, kalimat sederhana yang mampu memicu kembali semangatku dari keterpurukan yang hampir saja melumpuhkanku, dan sebuah kalimat sederhana yang membuatku bergerak menuliskan bait bait hikmah yang penuh arti postif dalam setiap sudutnya. Sebuah fenomena yang tak jarang dapat kita jumpai disetiap sudut kehidupan manusia, sebuah fakta yang sungguh memiriskan hati dan membuat hati teriris. Miris memang jika menyaksikan orang-orang disekitar kita masih membudayakan sifat karakteristik tersebut. Apakah itu? Yang dimaksud adalah “sifat suka menunda” dan bukan hanya itu saja, bahkan sifat ini sering dipadukan dengan “keluhan” sebelum melakukan sesuatu sehingga membuat kecendrungan akan rasa ingin menunda itu menjadi sangat besar.

Tak perlu kita melangkah jauh untuk melihat pembudidayaan fenomena ini, cukup perhatikan diri kita saja. Pernahkah anda mendapati diri anda disalah satu sudut kehidupan mengalami hal tersebut?? Saya yakin pernah dan bahkan sering, karena diri kita tak ‘kan selamanya berada dalam puncak semangat yang membara. Namun marilah kita untuk memaksimalkan segala potensi yang ada untuk melaksanakan semua bentuk perbuatan yang bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. Jangan biarkan kesempatan dan waktu itu berlalu begitu saja tanpa ada manfaat yang dapat diambil didalamnya, apalagi jika waktu itu hanya digunakan untuk kesenangan yang fana lagi sementara yang sama sekali tak ada manfaatnya untuk selang waktu yang lama. Sebuah pepatah arab mengatakan, “Waktu diibaratkan pedang, jika engkau tidak memotongnya maka waktulah yang akan memotongmu, Dan jika engkau tidak menyibukkan dirimu dengan sesuatu yang halal, maka dia akan menyibukkanmu dengan sesuatu yang haram serta perbuatan-perbuatan dosa”.

Ingin sukses ? lakukan sekarang, kerjakan sekarang, bertindak sekarang!!!. jangan pernah menunggu hari esok untuk melakukannya karena esok masih banyak sekelumit permasalah hidup yang akan terus menerpa dan harus kita lewati. Jika terus menunda maka kapan suksesnya ? orang-orang hebat adalah orang yang mampu memanfaatkan setiap waktunya sehingga tak terlewatkan sedetikpun kecuali dengan hal yang bermanfaat.  Memang, dibutuhkan rencana yang sangat matang sebelum melangkah namun jangan sampai karena memikirkan tingkat kematangan sebuah rencana menjadikan kita tetap diam sampai akhirnya tak bergerak untuk melangkah atau terlambat dalam melangkah. Ingat, hidup ini bagaikan sebuah perlombaan, jika tak segera bergerak maka akan tertinggal jauh dibelakang. Merasa cukup dengan apa yang kita miliki saat ini memang tak ada salahnya karena bagian dari rasa syukur tapi merasa puas dengan sesuatu yang didapat itu bukanlah sebuah sikap yang terpuji karena dengan cepat berpuas diri hanya akan menyebabkan kesombongan hingga menimbulkan kemalasan untuk bergerak ketujuan berikutnya. 

Hidup ini singkat, sangat singkat!!. Banyak yang menyadari akan singkatnya kehidupan didunia ini namun sangat sedikit yang dapat mengaplikasikan akan kesadarannya tersebut kedalam kehidupan sehari-hari. Tau akan singkatnya kehidupan, namun masih tetap berfokus memuaskan kesenangan nafsu akan duniawi, kesenangan yang bisa saja dapat mematikan hati seseorang. Apakah itu?? Tidak lain dan tidak bukan yakni kesenangan dunia yang menipu. Sebuah fonemena hidup transparan terlihat begitu jelas akan banyaknya orang yang terjebak oleh kesenangan-kesenangan dunia yang fatamorgana, indah sesaat namun membuat derita berkepanjangan. Sebagai sebaik-baik makhluk yang diciptakan dengan dilengkapi akal fikiran, maka terlalu naif dan terlalu bodoh jika kita tidak menggunakan akal fikiran untuk mampu melihat mana yang pantas, mana yang baik, dan mana yang wajib untuk dilakukan. 

#Writer : Akhi AR