Sebuah tarikan nafas penuh kelegaan dan rasa syukur yang
luar biasa terhembus dengan lembutnya mengiringi detak jantung yang terus terpompa
mengalirkan virus positif kedalam setiap sel dan sendi dalam tubuh mengharap ke
Ridho-an Sang Ilahi Rabbi. Tak banyak kata yang mampu terucap selain syukur
berhiaskan rasa haru biru dalam raut wajah ini menatap antusiasme teman-teman
untuk mampu melumpuhkan sikap egoisme akan kesenangan diri sendiri sehingga “Memilih”
diri mereka masing-masing untuk mampu berdiri mendobrak dinding zaman
modernisasi yang kulturis dengan berikrar dan berikhtiar menyebarkan
virus-virus positif akan pentingnya sebuah agama, sehingga tidak memandang
sebelah mata bahwa agama hanya pelengkap kehidupan melainkan merubah perspektif
tersebut sehingga menjadikan “agama adalah intisari dan sendi kehidupan”.
Awal Kebangkitan Kami
Diposting oleh
@PejuangCintaNya
Minggu, 05 Mei 2013
Terasa hangat sebuah ukhuwah diantara kami ketika perdebatan
demi perdebatan, sangahan demi sangahan terus terlontarkan dengan bijaknya dari
lisan-lisan setiap individu yang kelak menjadi saksi akan perjuangan dan kerja
keras dalam memajukan sebuah lembaga sederhana yang insya ALLAH akan memberikan
manfaat yang luar biasa. Tak peduli siapa diri kami, seberapa besar pengetahuan
kami tentang islam, dan seberapa luas ilmu yang kami miliki namun yang
terpenting adalah “seberapa besar keinginan, semangat untuk mau belajar dan
mengajarkan bait-bait ilmu yang kami dapatkan serta menjadi wadah untuk
menyebarkan setetes ilmu yang kami miliki. “Semua butuh proses”, kalimat
sederhana ini menjadi pegangan dan pengikat kami untuk mampu memaksimalkan
setiap proses yang akan terlaksana.
Kesadaran akan
pentingnya sebuah agama menjadi modal yang luar biasa untuk mengokohkan
pergerakan kami dalam membentuk karakter diri sendiri maupun karakter orang
lain agar tak menyimpang dari nilai nilai islam. Dalam sebuah pepatah arab mengatakan
bahwa “agama adalah candu!!!, jika engkau tidak memenuhinya maka engkau bisa
gila dan membuat hatimu mati”. maka dari itu butuh pembuktian bahwa kita memang
punya agama dan menjadi manusia yang beragama, mengaku beragama islam dan “diakui”
oleh islam, karena mengaku saja tidak cukup melainkan dengan mendapatkan “pengakuan”
itu baru luar biasa. Caranya?? Dengan action, tindakan, realisasi, visualisasi
dalam bentuk nyata yang terpancarkan dari gerak lisan dan gerak tubuh. “BUKTIKAN
BAHWA KITA SEORANG MUSLIM, BUKAN HANYA SEKEDAR MENGAKU MUSLIM SAJA!!”.
***
Sesungguhnya aku sedang menasihati kamu, bukanlah
bererti akulah yg terbaik dalam kalangan kamu. Bukan juga yang paling soleh
dalam kalangan kamu, kerana aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri.
Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah apabila dia
sempurna, nescaya tidak akan ada pendakwah. Maka akan jadi sikitlah orang yang
memberi peringatan — Imam Hasan al-Basri
Dari Anas ra d ia berkata, kami bertanya, “Ya
Rasulullah, kami tidak akan menyuruh orang untuk berbuat baik sebelum kami
sendiri mengamalkan semua kebaikan dan kami tidak akan mencegah kemungkaran
sebelum kami meninggalkan semua kemungkaran.”
Maka Nabi SAW bersabda, “Tidak, bahkan serulah kepada kebaikan meskipun kalian belum
mengamalkan semuanya, dan cegahlah dari kemungkaran, meskipun kalian belum
meninggalkan semuanya.” (HR. Thabrani).
**
"Persembahan untuk UKM LDK AL-MU'IZ Polinas LP3I Alauddin Makassar"
author : Akhi AR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga setiap bait tulisan dalam blog ini bermanafat untuk kita semua \(^0^)/