Awal Kebangkitan Kami

Sebuah tarikan nafas penuh kelegaan dan rasa syukur yang luar biasa terhembus dengan lembutnya mengiringi detak jantung yang terus terpompa mengalirkan virus positif kedalam setiap sel dan sendi dalam tubuh mengharap ke Ridho-an Sang Ilahi Rabbi. Tak banyak kata yang mampu terucap selain syukur berhiaskan rasa haru biru dalam raut wajah ini menatap antusiasme teman-teman untuk mampu melumpuhkan sikap egoisme akan kesenangan diri sendiri sehingga “Memilih” diri mereka masing-masing untuk mampu berdiri mendobrak dinding zaman modernisasi yang kulturis dengan berikrar dan berikhtiar menyebarkan virus-virus positif akan pentingnya sebuah agama, sehingga tidak memandang sebelah mata bahwa agama hanya pelengkap kehidupan melainkan merubah perspektif tersebut sehingga menjadikan “agama adalah intisari dan sendi kehidupan”.


Terasa hangat sebuah ukhuwah diantara kami ketika perdebatan demi perdebatan, sangahan demi sangahan terus terlontarkan dengan bijaknya dari lisan-lisan setiap individu yang kelak menjadi saksi akan perjuangan dan kerja keras dalam memajukan sebuah lembaga sederhana yang insya ALLAH akan memberikan manfaat yang luar biasa. Tak peduli siapa diri kami, seberapa besar pengetahuan kami tentang islam, dan seberapa luas ilmu yang kami miliki namun yang terpenting adalah “seberapa besar keinginan, semangat untuk mau belajar dan mengajarkan bait-bait ilmu yang kami dapatkan serta menjadi wadah untuk menyebarkan setetes ilmu yang kami miliki. “Semua butuh proses”, kalimat sederhana ini menjadi pegangan dan pengikat kami untuk mampu memaksimalkan setiap proses yang akan terlaksana. 

Kesadaran akan pentingnya sebuah agama menjadi modal yang luar biasa untuk mengokohkan pergerakan kami dalam membentuk karakter diri sendiri maupun karakter orang lain agar tak menyimpang dari nilai nilai islam. Dalam sebuah pepatah arab mengatakan bahwa “agama adalah candu!!!, jika engkau tidak memenuhinya maka engkau bisa gila dan membuat hatimu mati”. maka dari itu butuh pembuktian bahwa kita memang punya agama dan menjadi manusia yang beragama, mengaku beragama islam dan “diakui” oleh islam, karena mengaku saja tidak cukup melainkan dengan mendapatkan “pengakuan” itu baru luar biasa. Caranya?? Dengan action, tindakan, realisasi, visualisasi dalam bentuk nyata yang terpancarkan dari gerak lisan dan gerak tubuh. “BUKTIKAN BAHWA KITA SEORANG MUSLIM, BUKAN HANYA SEKEDAR MENGAKU MUSLIM SAJA!!”.

***
Sesungguhnya aku sedang menasihati kamu, bukanlah bererti akulah yg terbaik dalam kalangan kamu. Bukan juga yang paling soleh dalam kalangan kamu, kerana aku juga pernah melampaui batas untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah apabila dia sempurna, nescaya tidak akan ada pendakwah. Maka akan jadi sikitlah orang yang memberi peringatan Imam Hasan al-Basri

Dari Anas ra d ia berkata, kami bertanya, “Ya Rasulullah, kami tidak akan menyuruh orang untuk berbuat baik sebelum kami sendiri mengamalkan semua kebaikan dan kami tidak akan mencegah kemungkaran sebelum kami meninggalkan semua kemungkaran.”
Maka Nabi SAW bersabda, “Tidak, bahkan serulah kepada kebaikan meskipun kalian belum mengamalkan semuanya, dan cegahlah dari kemungkaran, meskipun kalian belum meninggalkan semuanya.” (HR. Thabrani).
**

"Persembahan untuk UKM LDK AL-MU'IZ Polinas LP3I Alauddin Makassar"
author : Akhi AR

0 komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga setiap bait tulisan dalam blog ini bermanafat untuk kita semua \(^0^)/